logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊGotong Royong Mengoptimalkan...
Iklan

Gotong Royong Mengoptimalkan Kegiatan Belajar-Mengajar Daring

Kegiatan belajar-mengajar dalam jaringan dengan mengandalkan interaksi melalui internet dianggap sebagai solusi tepat di tengah merebaknya Covid-19. Kendala kesiapan guru dan orang tua patut jadi perhatian.

Oleh
Mediana
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/4NZP1wQbjrrnm3H6pbmF9_AluT8=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F0bc5c1f9-c65d-4998-bae0-108ad8c788ee_jpg.jpg
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO

Sebanyak 2.150 peserta kejar paket B dan C belajar secara daring bersama menggunakan aplikasi yang dikembangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Banyuwangi, Senin (28/10/2019). Kegiatan itu dicatatkan sebagai pemecahan rekor sebagai belajar dari pertama dan terbanyak versi Muri.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pemerintah mendorong instansi pendidikan dan perusahaan teknologi gotong royong mendukung pengoptimalan kegiatan belajar-mengajar dalam jaringan. Upaya itu diharapkan mampu mengurangi potensi penyebaran Covid-19.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, akhir pekan lalu, di Jakarta, mengatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan siap dengan skenario bekerja bersama-sama untuk mendorong pembelajaran daring bagi para siswa. Kemendikbud telah memiliki aplikasi pembelajaran jarak jauh berbasis laman dan Android bernama Rumah Belajar. Sejumlah fitur unggulan dapat diakses siswa dan guru, seperti kelas digital, bank soal, dan sumber belajar. Semua sekolah dari jenjang pendidikan apa pun bisa memanfaatkannya.

Editor:
Bagikan