logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊKerja Bersama Atasi Demam...
Iklan

Kerja Bersama Atasi Demam Berdarah Dengue

Hingga kini, jumlah kematian akibat demam berdarah dengue atau DBD bertambah, yaitu menjadi 82 kasus. Pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat perlu bekerja sama mengatasi wabah penyakit ini.

Oleh
Mediana / M Zaid Wahyudi / Kornelis Kewa Ama / Runik Sri Astuti / Machradin Wahyudi Ritonga
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Gspwe5F3eactITP8KUkW86-9gL8=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F79dcd704-38db-4b61-8b45-7bbba0bc1bdc_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Petugas Dinas Kesehatan Boyolali melakukan pengasapan di ruang kelas untuk membasmi nyamuk demam berdarah di SMP Negeri 3 Mojosongo, Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (21/1/2020). Pengasapan dilakukan untuk membasmi nyamuk penyebab demam berdarah di kecamatan yang berada pada peringkat ketiga di Kabupaten Boyolali dalam hal jumlah kasus serangan demam berdarah itu.

JAKARTA, KOMPAS--Kementerian Kesehatan melaporkan, kasus demam berdarah dengue atau DBD di beberapa daerah meningkat. Dari 1 Januari sampai 4 Maret 2020, tercatat 82 kematian dan 14.716 kasus. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan publik perlu bersama mengatasi penyakit ini.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, saat dihubungi di Jakarta, Jumat (6/3/2020), mengatakan, DBD tergantung perkembangbiakkan nyamuk yang dipengaruhi iklim. "Semua provinsi berpotensi risiko, biasa terjadi awal Januari-April," katanya.

Editor:
ilhamkhoiri
Bagikan