logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊRevitalisasi Taman Ismail...
Iklan

Revitalisasi Taman Ismail Marzuki Jadi Pijakan Awal Majukan Seni

Di kalangan seniman, perbedaan pendapat dan sikap adalah hal lumrah. Dialog berkelanjutan diperlukan untuk menyatukan visi bersama.

Oleh
Caecilia Mediana
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CwjVjZ5mKl2_SqlPSwcrpTIk3Xg=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2FIMG_20200210_124757_1581339672.jpg
KOMPAS/MEDIANA

Kompleks Taman Ismail Marzuki

JAKARTA, KOMPAS β€” Di kalangan seniman biasa terjadi perbedaan pendapat dan sikap, termasuk revitalisasi Taman Ismail Marzuki. Terlepas isu itu, upaya memajukan program dan ruang karya seni untuk DKI Jakarta juga menjadi diskusi yang tidak dapat diabaikan.

Sastrawan Radhar Panca Dahana, saat ditemui, di Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2020), mengemukakan, di antara seniman, baik secara individu maupun kelompok memiliki beda pandangan. Hal ini sudah biasa. Bahkan, pada puluhan tahun lalu, muncul seniman-seniman memiliki haluan politik atau mengikuti kelembagaan tertentu, baik secara formal maupun tidak.

Editor:
Bagikan