Bahasa Indonesia Ditengarai Berawal dari Barus
Bahasa Indonesia yang lahir dari bahasa Melayu ditengarai berawal dan berkembang di Barus, Sumatera Utara, sejak berabad-abad silam. Ini diperkuat oleh karya-karya sastrawan dari Barus, Hamzah Fansuri, di abad ke-16.
MEDAN, KOMPAS β Bahasa Indonesia yang lahir dari bahasa Melayu ditengarai berawal dan berkembang di Barus, Sumatera Utara, sejak berabad-abad silam. Hal itu diperkuat oleh karya-karya sastrawan dari Barus, Hamzah Fansuri, di abad ke-16, jauh sebelum Gurindam 12 diciptakan Raja Ali Haji dari Pulau Penyengat, Kepulauan Riau, di abad ke-19. Karya-karya Hamzah Fansuri kemudian menyebar dan berpengaruh hingga ke Kepulauan Riau.
βHal ini diperkuat oleh temuan Balai Arkeologi bahwa Barus adalah pelabuhan besar untuk memperdagangkan barang-barang mewah yang terjadi dua abad sebelum Masehi,β tutur Kepala Balai Bahasa Sumatera Utara, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Maryanto dalam kunjungannya ke Kantor Redaksi Harian Kompas Biro Sumatera, di Medan, Jumat, (7/2/2020) petang. Barang mewah seperti keramik, emas, dan kapur barus diambil oleh kapal-kapal mewah di Barus yang saat itu merupakan pelabuhan internasional.