Dialog Lintas Agama
Konsep Keesaan Tuhan Menyatukan
Terdapat hubungan antara satu agama dengan agama lain yang semakin dekat dalam konsep Ketuhanan Yang Maha Esa. Namun, egosentrisme dalam pemahaman Ketuhanan Yang Maha Esa masih terjadi hingga kini.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F20200129abk_1580305298.jpg)
Para tokoh agama peserta Interfaith Dialogue Enjoying Diversity: Interfaith Perspective “Titik Temu Ketuhanan, Konsep dan Realitas” di Nasaruddin Umar Office, Jakata, Rabu (29/1/2020).
Terdapat hubungan antara satu agama dengan agama lain yang semakin dekat dalam konsep Ketuhanan Yang Maha Esa. Namun, egosentrisme dalam pemahaman Ketuhanan Yang Maha Esa masih terjadi hingga kini.
JAKARTA, KOMPAS — Konsep tentang Ketuhanan Yang Maha Esa sudah ditanamkan para pendiri bangsa sejak Negara Kesatuan Republik Indonesia berdiri dalam sila pertama Pancasila. Namun, hingga kini masing-masing kelompok agama masih bersikukuh dengan keyakinan yang kaku tentang Ketuhanan Yang Maha Esa, bahkan mereka cenderung saling menyalahkan satu sama lain.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 10 dengan judul "Konsep Keesaan Tuhan Menyatukan".
Baca Epaper Kompas