Panggung Sastra
Hakikat Sastra untuk Rakyat
Sastra sebagai ekspresi kebudayaan harus mampu disampaikan dengan cara-cara yang bisa ditangkap oleh zaman. Maka dari itu, sastra semestinya hidup dan dekat dengan masyarakat.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F48784c5c-dbdc-4d9d-9783-7c955ef6c1a2_jpg.jpg)
Sejumlah seniman menghadiri peluncuran buku berjudul Air Kata-kata dan Air Kejujuran karya Sindhunata (kiri) di Bentara Budaya Yogyakarta, Kotabaru, Yogyakarta, Kamis (19/12/2019) malam. Kedua buku tersebut merangkum perjalanan kepenyairan Sindhunata sejak tahun 1980-an. Sebagian besar puisi yang ditulis berisi tentang kehidupan masyarakat kecil.
JAKARTA, KOMPAS — Pergerakan sastra harus hadir sebagai refleksi sebuah zaman. Oleh karena itu, pembaruan dalam karya-karya sastra adalah hal mutlak.
Karena menjadi salah satu bentuk refleksi, maka sastra sebagai ekspresi kebudayaan harus mampu disampaikan dengan cara-cara yang bisa ditangkap oleh zaman. Maka dari itu, sastra semestinya hidup dan dekat dengan masyarakat.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 9 dengan judul "Hakikat Sastra untuk Rakyat".
Baca Epaper Kompas