logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanAda Gap dengan Orangtua,...
Iklan

Ada Gap dengan Orangtua, Anak-anak Memilih ”Curhat” ke Teman

Orangtua berperan penting melindungi anak-anak dari eksploitasi, termasuk eksploitasi seks komersial anak. Kesenjangan komunikasi dengan orangtua membuat banyak anak memilih mengadu kepada teman sebaya.

Oleh
Sonya Hellen Sinombor
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/4pnjqNuvYAX7Xxi4obR0hwNGt-I=/1024x498/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2Fe1_1579799910.jpg
KOMPAS/SONYA HELLEN SINOMBOR

Friska Audia Ersintamara dari Komunitas Orang Muda Anti Perdagangan Orang & Eksploitasi Seksual Anak (KOMPAK) Jakarta berbicara pada akhir Konferensi Eksploitasi Seksual Anak 2020 (Konferensi E-SECO 2020) di Jakarta, Kamis (23/2/2020).

Orangtua berperan penting melindungi anak-anak dari eksploitasi, termasuk eksploitasi seks komersial anak. Namun, orangtua kerap kesulitan membuka komunikasi dengan anak yang menghadapi masalah, terutama yang menjadi korban kekerasan.

Dalam kondisi dirundung masalah, anak-anak tetap ada jarak dengan orangtua. Banyak anak yang menjadi korban tidak mau mengadu atau curhat (curahan hati) kepada orangtua. Mereka memilih mengadu pada teman sebayanya karena mereka memiliki pola pikir berbeda dengan orangtua.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan