logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊAkar Ke-Indonesiaan di Sumba...
Iklan

Akar Ke-Indonesiaan di Sumba Timur

Oleh
Aloysius Budi Kurniawan
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ffxYEzPAv1pwdOaqwPdtPX8SOkI=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F20191221abk1_1577977485.jpg
KOMPAS/ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN

Pengunjung menyaksikan temuan masterpiece Situs Lambanapu berupa baskom logam yang digunakan sebagai tempat wadah kubur, Sabtu (21/12/2019) di Pusat Studi dan Rumah Peradaban Sumba Timur Situs Lambanapu, Desa Lambanapu, Kecamatan Kambaniru, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Arkeolog telah menemukan 53 individu yang dikuburkan tanpa wadah di situs tersebut. Mereka juga menemukan 52 tempayan yang berfungsi sebagai wadah kubur

Pengungkapan komplek kubur kuno di Situs Lambanapu, Desa Lambanapu, Kecamatan Kambaniru, Sumba Timur bukan semata-mata aktivitas penelitian arkeologis belaka. Bagi masyarakat setempat, situs tersebut memiliki makna mendalam yang menegaskan akar awal pertumbuhan ke-Indonesiaan.

Para peneliti telah menemukan 53 individu yang dikuburkan tanpa wadah di situs tersebut. Mereka juga menemukan 52 tempayan yang berfungsi sebagai wadah kubur. Pada tempayan-tempayan kubur itu, arkeolog menemukan sejumlah bekal kubur berupa gelang dari tanduk dan kerang, juga Mamuli dan Lulu Amah yang berfungsi sebagai belis atau mas kawin dalam pernikahan adat serta upacara adat kematian Sumba yang tradisinya masih berlanjut sampai sekarang.

Editor:
Bagikan