logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊPendidikan dan Kemauan...
Iklan

Pendidikan dan Kemauan Bersaing Jadi Kendala di Papua

Oleh
M Zaid Wahyudi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/KGuEWFbts6ALZ325pUfsRWsqeTs=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F20181031_141425_1540995644.jpg
KOMPAS/M ZAID WAHYUDI

Wakil Bupati Sorong, Papua Barat, Suka Harjono memukul tifa tanda dibukanya Sosialisasi Pembangunan Keluarga Bersama Mitra di Aimas, Kabupaten Sorong, Rabu (31/10/2018). Sosialisasi yang dihadiri sejumlah pejabat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional itu diikuti masyarakat, guru, kader posyandu, hingga kader Penggerak Kesejahteraan Keluarga (PKK).

AIMAS, KOMPAS β€”  Pendidikan dan kemauan untuk bersaing masih jadi kendala utama pembangunan manusia di Papua dan Papua Barat. Di tengah terbatasnya lembaga pendidikan formal yang ada, keluarga bisa berperan besar untuk memajukan kualitas manusia. Namun pemberdayaan keluarga pun tidak mudah dilakukan akibat terbatasnya tingkat pendidikan.

Masyarakat Papua terbiasa hidup di alam bebas yang luas dalam sistem masyarakat yang komunal. Kini, mereka berinteraksi dengan berbagai budaya lain. Mau tidak mau, mereka harus beradaptasi, menyesuaikan diri dengan situasi yang ada. Namun penilaian diri sebagai pemilik warisan kekayaan alam yang melimpah justru membuat mereka makin sulit bersaing.

Editor:
Bagikan