logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanKarya-karya Tanpa Pamrih
Iklan

Karya-karya Tanpa Pamrih

Oleh
Aloysius Budi Kurniawan
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RR4efquDLU1cFgI2rCbDXMLbe6Q=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2F20181012_213605_1539360530.jpg
KOMPAS/ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN

Penyandang tuna rungu Bagaskara Maharastu PI di hadapan karyanya berjudul "Harmonisasi Prambanan" yang dipamerkan bersama puluhan karya penyandang disabilitas dan ODGJ dalam Pameran "Pokok di Ambang Batas", Jumat (12/10/2018) di Galeri Nasional Indonesia

Barangkali inilah perhelatan pameran seni paling bersahaja yang pernah digelar di Galeri Nasional Indonesia. Puluhan perupa yang sebagian besar adalah penyandang disabilitas berkesempatan memamerkan karya-karya mereka secara lugas dan spontan kepada publik tanpa pretensi atau pamrih apapun.

Deretan karya mereka bisa disaksikan di Galeri Nasional Indonesia mulai 12-29 Oktober 2018 dalam tajuk Pameran “Pokok di Ambang Batas” yang merupakan pameran utama rangkaian Festival Bebas Batas 2018. Pameran ini menampilkan karya-karya dari 35 peserta hasil seleksi terbuka, karya-karya dari peserta undangan dalam dan luar negeri, meliputi koleksi Borderless Art Museum No-Ma Jepang, hasil workshop Kedutaan Spanyol di Indonesia, proyek seni Institut Francais d’Indonesie, proyek seni British Council Indonesia, dan beberapa karya Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dari lima Rumah Sakit Jiwa di Indonesia.

Editor:
Bagikan