logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊMendikbud Nilai Kasus Pawai TK...
Iklan

Mendikbud Nilai Kasus Pawai TK di Probolinggo Tidak Tanamkan Radikalisme

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/G1rWJef_SLb_HRVbjrUw8QFiNV0=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F08%2FWhatsApp-Image-2018-08-19-at-18.47.09.jpeg
DOKUMENTASI POLRES PROBOLINGGO KOTA

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Kapolres Probolinggo Kota Ajun Komisaris Besar Alfian Nurrizal berbicara dalam pertemuan terkait kontroversi pawai TK di Probolinggo beberapa waktu lalu. Pertemuan berlangsung Minggu (19/8/2018) di Markas Polres Probolinggo Kota, Jawa Timur.

JAKARTA, KOMPAS β€” Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, pawai yang melibatkan sejumlah siswa TK Kartika V-69 di Probolinggo, Jawa Timur, yang dihebohkan warganet, tidak perlu diinterpretasikan lebih jauh sebagai upaya menanamkan radikalisme di kalangan anak-anak. Sebab, dari penelusuran Mendikbud dengan menemui berbagai pihak terkait, tidak terlihat adanya kesengajaan untuk menampilkan tema yang mengarah pada radikalisme.

Mendikbud di Jakarta, Senin (20/8/2018), seusai menerima siswa SMP pemanjat tiang bendera, Yohanes Ande Kala, mengatakan, dirinya mendengarkan penjelasan dari berbagai pihak, termasuk dari pihak sekolah dan orangtua siswa TK Kartika V-69.

Editor:
Bagikan