logo Kompas.id
β€Ί
Pendidikan & Kebudayaanβ€ΊSertifikasi Dosen Kerap...
Iklan

Sertifikasi Dosen Kerap Diwarnai Penjiplakan

Oleh
Ester Lince Napitupulu
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BX5g0SRas6lKLThQfMxDFConUxw=/1024x512/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2FIMG20180419114857.jpg
KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU

Direktur Jenderal Sumber Daya Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kemristek dan Dikti Ali Ghufron Mukti (kedua dari kanan) menjelaskan dukungan pemerintah untuk meningkatakan perguruan tinggi Indonesia dengan mendatangkan dosen asing.

JAKARTA, KOMPAS -  Sertifikasi dosen berjalan karena banyak yang tidak memenuhi syarat. Kegagalan dosen untuk bisa lolos sertifikasi juga karena ada dugaan penjiplakan dalam deskripsi diri (pengenalan diri) dalam penyelenggaraan sertifikasi setiap tahun.

Direktur Karier dan Kompetensi Sumber Daya Manusia, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Bunyamin Maftuh, di Jakarta, Jumat (11/5/2018), menjelaskan kegiatan sertifikasi dosen (serdos) di lingkungan Kemenristek dan Dikti telah dilaksanakan sejak 2008. Sampai tahun 2018 ini telah ada 134.295 dosen yang telah mengikuti kegiatan sertifikasi, namun yang lulus sebagai dosen profesional hanya 109.833 orang.

Editor:
Bagikan