logo Kompas.id
›
Pendidikan & Kebudayaan›Persiapan UNBK Diwarnai...
Iklan

Persiapan UNBK Diwarnai Masalah Sinkronisasi

Oleh
Ester Lince Napitupulu dan Laraswati Ariadne Anwar
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/aHpm6V0yUf25WvjxbgFXlIxuCys=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F04%2F20180402dra26-2.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Murid mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMK Negeri 2 Salatiga, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Senin (2/4/2018). Pemanfaatan teknologi informasi pada UNBK terus dikembangkan antara lain untuk mengurangi risiko lembar soal datang terlambat atau tertukar, meminimalkan penggunaan kertas, serta menekan potensi praktik kecurangan saat proses pengerjaan soal.

JAKARTA, KOMPAS -- Sekitar 1,98 juta siswa SMA dan  MA menjalani ujian nasional tahun ajaran 2018/2019 mulai Senin (9/4/2018) hingga Kamis (12/4/2018). Lebih dari 90 persen siswa mengikuti ujian nasional berbasis komputer. Secara umum, persiapan UNBK berjalan baik meski diwarnai kesulitan sinkronisasi karena kesiapan teknisi yang kurang memadai, khususnya di MA.

Selain masalah sinkronisasi, kata Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo, di Jakarta, Minggu (8/4/2018),   sejumlah sekolah  masih kekurangan  komputer sehingga  harus meminjam  ke pihak-pihak lain, dan biaya tambahan. Apalagi sebagian besar melakukan UNBK dalam tiga sesi.

Editor:
Bagikan