logo Kompas.id
Di Balik BeritaMenggandeng Tangan Bapak di...
Iklan

Menggandeng Tangan Bapak di Tanah Suci

Saat diantar, bapak-bapak jemaah haji ini selalu menggandeng tangan. Maklum, mereka menumpukan harapan pada saya dan kawan petugas agar tak lagi tersesat atau mendapat bantuan secepatnya.

Oleh
ADI PRINANTYO dari Mekkah, Arab Saudi
· 1 menit baca
Gusram Numan (87), kedua dari kanan, dibawa ke pos Seksi Khusus PPIH Arab Saudi di seberang Terminal Syib Amir, Mekkah, Arab Saudi, Selasa (6/6/2023) pagi, sebelum shalat Subuh waktu Mekkah. Dalam sehari di masa musim haji, kasus jemaah lansia tersesat di Masjidil Haram jamak terjadi.
KOMPAS/ADI PRINANTYO

Gusram Numan (87), kedua dari kanan, dibawa ke pos Seksi Khusus PPIH Arab Saudi di seberang Terminal Syib Amir, Mekkah, Arab Saudi, Selasa (6/6/2023) pagi, sebelum shalat Subuh waktu Mekkah. Dalam sehari di masa musim haji, kasus jemaah lansia tersesat di Masjidil Haram jamak terjadi.

Bapak meninggal 28 tahun lalu ketika saya belum lulus kuliah. Saat berkesempatan menjadi petugas haji, saya persembahkan pengabdian kepada jemaah lansia demi melapangkan jalan Bapak di akhirat.

Pak Asbullah, anggota jemaah haji asal Tangerang, Banten, Kamis (15/6/2023) malam, itu ibarat ”didatangkan” ke saya, sewaktu dia tersesat di dekat Terminal Syib Amir, Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. Seorang anggota jemaah asal Indonesia mengantar Pak Asbullah sambil berkata, ”Tolong, bapak ini enggak tahu jalan. Mau ke hotelnya.”

Editor:
PRASETYO EKO PRIHANANTO
Bagikan