logo Kompas.id
Di Balik BeritaTerpanggang ”10” Matahari di...
Iklan

Terpanggang ”10” Matahari di Morotai

Malam mulai larut. Untuk kembali ke kota yang berjarak 41 kilometer, lampu dekat motor ternyata mati. Kalau lampu jauh ikut mati, bisa-bisa berkendara dalam gulita, tanpa sinyal telepon, dan berpotensi ketemu hewan buas.

Oleh
DEFRI WERDIONO
· 1 menit baca
Dua nelayan mencari ikan dengan menebar jala di perairan tidak jauh dari Sentra Kawasan Perikanan Terpadu Morotai Daeo di Desa Daeo Majiko, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Rabu (27/7/2022).
KOMPAS/DEFRI WERDIONO

Dua nelayan mencari ikan dengan menebar jala di perairan tidak jauh dari Sentra Kawasan Perikanan Terpadu Morotai Daeo di Desa Daeo Majiko, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Rabu (27/7/2022).

”Mas, di Morotai mataharinya ada sepuluh. Jadi lebih baik agak mendung tetapi tidak hujan,” ujar seorang narasumber, menanggapi celoteh saya, Juli 2022. Saat itu, saya menulis status di Whatsapp, berharap cuaca di Morotai, Maluku Utara, hari itu lebih bersahabat.

Saat itu adalah hari kedua saya di Morotai. Matahari di puncak musim kemarau waktu itu benar-benar terik. Padahal, saya hendak menjelajah kawasan pesisir tenggara pulau seluas 2.337 kilometer persegi itu dengan menggunakan sepeda motor yang kondisinya tidak terlalu prima.

Editor:
SRI REJEKI
Bagikan