Terpanggang ”10” Matahari di Morotai
Malam mulai larut. Untuk kembali ke kota yang berjarak 41 kilometer, lampu dekat motor ternyata mati. Kalau lampu jauh ikut mati, bisa-bisa berkendara dalam gulita, tanpa sinyal telepon, dan berpotensi ketemu hewan buas.
”Mas, di Morotai mataharinya ada sepuluh. Jadi lebih baik agak mendung tetapi tidak hujan,” ujar seorang narasumber, menanggapi celoteh saya, Juli 2022. Saat itu, saya menulis status di Whatsapp, berharap cuaca di Morotai, Maluku Utara, hari itu lebih bersahabat.
Saat itu adalah hari kedua saya di Morotai. Matahari di puncak musim kemarau waktu itu benar-benar terik. Padahal, saya hendak menjelajah kawasan pesisir tenggara pulau seluas 2.337 kilometer persegi itu dengan menggunakan sepeda motor yang kondisinya tidak terlalu prima.