logo Kompas.id
β€Ί
Di Balik Beritaβ€ΊMeliput Gempa Cianjur, Belajar...
Iklan

Meliput Gempa Cianjur, Belajar Empati kepada Korban hingga Jenazah

Dari kedua dokter forensik, saya belajar tentang memanusiakan jenazah. Linda, misalnya, tetap izin saat ingin memiringkan tubuh jenazah meski tanpa jawaban. Ihsan juga pantang menertawakan atau menggunjingkan jenazah.

Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
Β· 1 menit baca
Ekskavator dikerahkan untuk membersihkan puing bangunan rumah warga di lokasi gempa di Kampung Wargaluyu, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu (4/12/2022).
KOMPAS/RIZA FATHONI

Ekskavator dikerahkan untuk membersihkan puing bangunan rumah warga di lokasi gempa di Kampung Wargaluyu, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu (4/12/2022).

Bencana gempa Cianjur menelan 602 korban meninggal dan menyebabkan ratusan orang luka berat. Selain itu, lebih dari 50.000 rumah rusak dan sebanyak 114.638 orang terpaksa mengungsi. Salah satu episode kelam peristiwa bencana di negeri ini. Bersama rekan sejawat lainnya, saya menjadi saksi kisah nasib dan perjuangan para korban penyintas gempa.

Hari itu, Senin (21/11/2022) pagi, cuaca cukup cerah. Rencananya, saya hendak ke Desa Sindangwangi di Kabupaten Majalengka, Jabar, yang jaraknya sekitar 30 kilometer dari tempat saya tinggal di Cirebon. Di sana rencanaya, saya akan meliput tentang pembenihan ikan baung (Hemibagrus nemurus). Kabarnya, pemijahan ikan baung yang dilakukan oleh masyarakat ini, satu-satunya di Jabar.

Editor:
SRI REJEKI
Bagikan