logo Kompas.id
Di Balik Berita40 Hari Meliput Perang...
Iklan

40 Hari Meliput Perang Ukraina-Rusia (2): Membujuk Tentara agar Boleh Menerbangkan ”Drone”

Selepas diberi sambal dan mi instan, milisi itu bercerita berbagai hal, mulai dari cara mendapat senjata, perjalanan dari negara asal, hingga aktivitasnya di garis depan. Ia juga bercerita sudah dua pekan tidak mandi.

Oleh
HARRY SUSILO, KRIS MADA
· 1 menit baca
Anggota militer Ukraina memeriksa bagian tank milik Rusia yang hancur di sebuah ladang pertanian di Desa Mala Rohan, Provinsi Kharkiv, Ukraina, Selasa (5/7/2022). Banyak bahan peledak ataupun ranjau yang belum dijinakkan terserak di ladang pertanian di Ukraina.
KOMPAS/HARRY SUSILO

Anggota militer Ukraina memeriksa bagian tank milik Rusia yang hancur di sebuah ladang pertanian di Desa Mala Rohan, Provinsi Kharkiv, Ukraina, Selasa (5/7/2022). Banyak bahan peledak ataupun ranjau yang belum dijinakkan terserak di ladang pertanian di Ukraina.

Meliput di tengah kecamuk perang Ukraina-Rusia tentu tidak bisa disamakan dengan situasi normal. Selain risiko terkena ledakan bom ataupun rudal, situasi perang juga membatasi gerak jurnalis dalam meliput atau berpindah tempat dari satu lokasi ke lokasi lain.

Jurnalis yang datang meliput ke Ukraina harus memiliki akreditasi dari pihak militer dan Kementerian Pertahanan Ukraina. Akreditasi ini menjadi semacam pengganti kartu pers dan penanda bahwa pihak militer telah mengizinkan jurnalis memasuki wilayah Ukraina. Akreditasi juga menjadi syarat penerbitan visa Ukraina.

Editor:
SRI REJEKI
Bagikan