logo Kompas.id
Di Balik BeritaMalam Sial di Pasaman Barat
Iklan

Malam Sial di Pasaman Barat

”Ada, Bang. Masih ada kamar kosong,” jawaban lelaki lewat speaker ponsel. Bak harimau bertemu rusa, saya menggeber motor sekencang-kencangnya, tak mau kamar ini keburu diisi orang. Apa akan ada kesialan lain setelah ini?

Oleh
YOLA SASTRA
· 1 menit baca
Suasana lalu lintas di Bundaran Simpang Empat, Nagari Lingkuang Aua, Kecamatan Pasaman, Pasaman Barat, Sumatera Barat, Rabu (9/3/2022) siang.
KOMPAS/YOLA SASTRA

Suasana lalu lintas di Bundaran Simpang Empat, Nagari Lingkuang Aua, Kecamatan Pasaman, Pasaman Barat, Sumatera Barat, Rabu (9/3/2022) siang.

Saya tak paham apa yang salah dengan malam itu. Rasanya semua sudah saya persiapkan dengan baik. Walakin, persiapan baik tak menjamin semua rencana berjalan baik.

Pada 9 Maret 2022, untuk pertama kalinya, saya liputan ke Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat. Hari itu hari ke-13 pascagempa M 6,1 melanda Pasbar dan Pasaman, dua kabupaten di bagian barat laut Sumbar. Gempa menelan 20-an korban jiwa dan menyebabkan ribuan rumah rusak.

Editor:
SRI REJEKI
Bagikan