logo Kompas.id
β€Ί
Di Balik Beritaβ€ΊMerasakan Bali nan Sepi di...
Iklan

Merasakan Bali nan Sepi di Tengah Erupsi

Di tengah jalanan yang gelap gulita, hujan turun. Saya memutuskan berhenti di depan sebuah rumah yang tampak kosong. Tiba-tiba, terdengar ramai salakan anjing. Karena gelap, saya kesulitan mencari arah sumber suara....

Oleh
Bahana Patria Gupta
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/gYENFPqJOGHM3HxvX5dkbmm1GPk=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F84d7cabe-be3f-4702-9d40-c118d9dd9d12_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Pohon meranggas di Pantai Kuta, Bali, Senin (11/10/2021). Pariwisata di Bali mulai bergeliat setelah sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Saat pandemi melanda, perekonomian Pulau Bali yang bertumpu pada pariwisata hancur. Sempat ditutupnya penerbangan, baik dalam maupun luar negeri, juga diberlakukannya pembatasan kegiatan sosial besar-besaran untuk menekan penyebaran Covid-19, membuat Bali yang ramai menjadi sunyi.

Sunyinya kegiatan pariwisata Bali sebenarnya pernah terjadi beberapa kali, antara lain setelah peristiwa bom Bali dan erupsi Gunung Agung.

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan