logo Kompas.id
›
Di Balik Berita›Kisah Atlet PON I Solo, Tidur ...
Iklan

Kisah Atlet PON I Solo, Tidur Beralas Kasur Jerami

Diselenggarakan tiga tahun seusai perang kemerdekaan, PON I Solo tahun 1948 berlangsung penuh kesederhanaan. Atlet tidur di atas kasur jerami. "Hall" bulu tangkis adalah gedung bioskop yang disingkirkan kursi-kursinya.

Oleh
Jimmy S Harianto
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/p0LFI6j29XbWftqvyh9-U0SuXQ8=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F20211002DNU03_1633187570.jpg
KOMPAS/DANU KUSWORO

Pesta kembang api menjadi penutup rangkaiuan acara pembukaan PON Papua 2021 di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Papua, Sabtu (02/10/2021).

Pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 yang bermandikan cahaya warna-warni mengingatkan akan kisah PON pertama, Solo 1948. Tentu saja, PON Papua 2021 yang pembukaannya digelar di Stadion Lukas Enembe senilai Rp 1,3 triliun ini, bak bumi dan langit dengan PON Solo 1948.

Jika PON 2021 dibuka dengan pentas tari dan musik nan megah, PON 1948 diawali dengan pawai bendera dari Gedung Agung Kepresidenan Yogyakarta menuju Solo yang berjarak 60 kilometer pada 8 September 1948.

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan