logo Kompas.id
β€Ί
Di Balik Beritaβ€ΊSetengah Jam di Tengah Teror...
Iklan

Setengah Jam di Tengah Teror Bom

Tuntutan pekerjaan kerap menempatkan jurnalis dekat dengan bahaya, termasuk saat harus meliput serangan bom. Wartawan harus pintar-pintar mengumpulkan informasi, sementara pelaku masih berkeliaran, bom lain siap meledak.

Oleh
M Kurniawan/M Yuniadhi Agung
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-Q-US3sTUQCLzvTHUWsBzj0TDOo=/1024x689/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2F20160114NUT08_1631406853.jpg
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO

Polisi berlindung dari tembakan teroris saat ledakan bom dan baku tembak di Pos Polisi Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).

Setiap kali peringatan serangan 11 September 2001  mengingatkan kami akan berbagai peristiwa teror besar di Tanah Air. Mulai dari serangan bom malam Natal, bom Bali I dan II, bom di hotel JW Marriott, hingga bom Thamrin (bom Sarinah). Wartawan Kompas Mukhamad Kurniawan dan fotografer Kompas Muhammad Yuniadhi Agung berbagi pengalaman dan refleksinya saat harus meliput peristiwa pengeboman tersebut.

Pengalaman M Kurniawan:

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan