logo Kompas.id
›
Di Balik Berita›Terisolasi dan Dievakuasi Saat...
Iklan

DI BALIK BERITA

Terisolasi dan Dievakuasi Saat Banjir

Mobil dobel kabin yang mengevakuasi kami tidak bisa masuk sampai ke kompleks sehingga kami harus berjalan kaki sejauh 500 meter menuju titik penjemputan. Mobil evakuasi itu hanya mengantar kami sampai Jalan Pramuka.

Oleh
JUMARTO YULIANUS
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/i-Qthd3r8_8coQdojlnwYKfylxI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F15caa356-ccd6-4342-89a4-bf7eb8f038bd_jpg.jpg
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Warga korban banjir dievakuasi dari rumah mereka di Kelurahan Sungai Lulut, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu (17/1/2021).

Banjir yang melanda 11 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan pada awal tahun 2021 masih segar di ingatan. Meskipun sudah lewat tiga bulan, noda bekas banjir yang menempel di tembok rumah belum hilang. Setiap kali turun hujan lebat, masih ada rasa waswas. Jangan-jangan air di bawah kolong rumah naik lagi.

Rumah kediaman kami di Kota Banjarmasin adalah rumah panggung yang dibangun di atas lahan rawa. Air di bawah kolong rumah tak pernah kering. Tak heran jika kolong rumah menjadi habitat hewan air. Di situ ada berbagai jenis ikan, bahkan kadang-kadang ada juga ular dan biawak. Namun, selama ini permukaan air tidak pernah mencapai lantai rumah.

Editor:
sariefebriane
Bagikan
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...
Memuat data...