Iklan
Mencium Bahaya, Diancam, lalu Ditolong
Dalam melakukan peliputan, jurnalis kerap bertemu bahaya. Namun, dalam setiap bahaya yang ditemui selalu ada tangan-tangan penolong.
Menjadi jurnalis memang tidak mudah. Paling tidak itu kata-kata wartawan senior Kompas, almarhum Banu Astono. Tidak mudah karena bakal sering mencium bahaya.
Masih lekat di ingatan saya kata-kata yang dilontarkan Mas Banu, begitu kami memanggilnya, sebelum saya dilepas ke Pulau Kalimantan. Pada Oktober 2015, saya resmi bertugas di Kalimantan Tengah bersama wartawan Kompas lainnya yang lebih dulu beberapa tahun bertugas di sana, Megandika Wicaksono atau DKA inisialnya.