logo Kompas.id
Di Balik BeritaSemangkok Mi dan Segelas Kopi ...
Iklan

Semangkok Mi dan Segelas Kopi di Saat Akhir Bersama Mbah Maridjan

Belum selesai saya menyantap pesanan makanan, terdengar sirene keras penanda Merapi erupsi. Saya segera meninggalkan makanan yang tak sempat saya habiskan itu karena Merapi keburu erupsi besar.

Oleh
Irene Sarwindaningrum
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1gQuuNdfRE3f2mSkNb5Ql55tG34=/1024x550/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F20101026SETC_1604500802.jpg
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

Kondisi puncak Gunung Merapi terus mengeluarkan asap solfatara saat terekam dari Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Selasa (26/10/2010).

Masih segar di ingatan ketika Mbah Maridjan menoleh ke arah puncak Merapi yang tertutup mendung kelam. Hari itu, Selasa (26/10/2010) sekitar pukul 16.30.

Raut muka Mbah yang awalnya ceria mendadak berubah suram. ”Iya, kayane wis wektune,” gumamnya dalam bahasa Jawa yang artinya, ”Iya sepertinya ini sudah waktunya”.

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan