Mengikuti Perburuan Teroris di Palu dan Poso
Berawal dari suara tembakan yang didengarnya, wartawan ”Kompas” Reny Sri Ayu selama 10 hari sesudahnya berjibaku meliput peristiwa yang menyebabkan dua polisi meninggal. Keluar masuk hutan dan melewati daerah terpencil.
Meliput perburuan kelompok radikal di Palu dan Poso boleh dibilang bukan perkara mudah. Di mata aparat, wartawan kerap dianggap ”pengganggu”. Sebaliknya, dalam pandangan pelaku teror, wartawan dipandang sebagai musuh. Jadilah wartawan harus pandai-pandai menjaga dan menempatkan diri saat di lapangan agar misi mengumpulkan informasi tetap tercapai.
Hari menjelang siang ketika saya mendengar tembakan beberapa kali, Rabu (25/5/2011). Suara tembakan itu membuat saya tertegun sejenak, lalu berusaha mengingat-ingat, apakah di sekitar rumah tinggal saya ada tempat latihan menembak. Sejurus kemudian, saya merasa yakin tidak ada.