Liputan Perang Irak (3): ”Wisata Kuliner” di Tengah Kecamuk Perang
Saat perasaan takut akan suara ledakan dan peluru nyasar sedikit demi sedikit mulai menghilang, mulai terpikir untuk mencari tempat makan enak di sekitar Baghdad. Warga Irak tetap berjualan seolah tak ada perang.
Terkena peluru nyasar atau ledakan bom menjadi risiko sehari-hari saat meliput Perang Irak. Belum lagi rasa prihatin melihat nasib warga setempat. Namun, di sela-sela ketegangan peliputan, wartawan Kompas, Mohammad Bakir, menyempatkan diri menggali khazanah kuliner lokal. Bukan sekadar untuk memuaskan lidah, melainkan juga untuk mengakrabi kultur setempat yang tecermin, antara lain, lewat kulinernya.
Setelah tinggal sepekan di Baghdad, perasaan galau mulai menimpa sebagian dari kami, 11 wartawan dari Indonesia. Saat perasaan takut akan suara ledakan dan peluru nyasar sedikit demi sedikit mulai menghilang, mulai terpikir untuk mencari tempat makan enak di sekitar Baghdad. Namun, selama sepekan berkeliling kota, belum ketemu satu pun tempat yang enak untuk nongkrong, kecuali di pedagang kaki lima pinggir jalan.