logo Kompas.id
β€Ί
Di Balik Beritaβ€ΊAda Asap, Ada Korupsi
Iklan

Ada Asap, Ada Korupsi

Dengan sangat hati-hati, saya masuk, melompat, melangkahi kubangan bara api gambut, lalu bersama masyarakat menemukan sumur bor fiktif yang hanya berupa pipa yang ditanam begitu saja di tanah.

Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kA_HvqhTy3ojclPoAHf7__bKYfA=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F20200106IDO_Dibalik_Berita1_1578310988.jpg
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Petugas pemadam kebakaran menyiapkan peralatan saat memadamkan api di Kelurahan Sabaru, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, September 2019. Selama 24 jam penuh, para petugas pemadam kebakaran memantau dan memadamkan api, khususnya di lahan gambut.

Kebakaran lahan gambut sejak 1 Juli 2019 di Kalimantan Tengah, khususnya Kota Palangkaraya, menimbulkan asap yang menelusup hingga ke kamar-kamar  di rumah warga. Asapnya menyesakkan dada dalam arti yang sebenarnya, selain menyesakkan dada akibat prihatin karena kebakaran yang hampir tiap tahun terjadi.

Pada Jumat (26/7/2019) malam, tas ransel sudah siap saya gendong ke Gunung Karasik, Kabupaten Barito Timur. Di lokasi yang berjarak 7 jam perjalanan darat dari Kota Palangkaraya itu, saya berniat meliput kerusakan sungai. Namun, tiba-tiba, istri mengeluh sesak napas dan pusing di bagian belakang kepala.

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan