Iklan
Ketika ”Kompas” Memihak Nasib dan Masa Depan Petani
Setelah pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi beras, Agustus lalu, beberapa hari berselang saya menerima pesan singkat dari Teguh Prasetyo (22), petani juga pengelola penggilingan padi di Desa Mranak, Kecamatan Demak Kota, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. ”Kalau ke Demak, mampir ke Mranak, ya, Mas,” tulisnya singkat.
Teguh Prasetyo, kenalan saya yang bergelut di bidang pertanian padi, merupakan anak muda yang hebat. Saya katakan hebat karena, meski alumnus Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB), dia lebih memilih meneruskan usaha pertanian milik ibunya, Kasmi.