logo Kompas.id
β€Ί
Deskβ€ΊPerubahan Iklim Akan Picu...
Iklan

Perubahan Iklim Akan Picu Semakin Banyak Pengungsi Lingkungan

Perubahan iklim akan membuat masyarakat pesisir kehilangan tempat tinggal dan mata pencarian. Ke depan, jika tidak ada upaya mitigasi dan adaptasi, jumlah pengungsi ekologis akan semakin banyak .

Oleh
M PUTERI ROSALINA/SATRIO PANGARSO WISANGGENI/ALBERTUS KRISNA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/LL8FGeGci7Q12mAYqNzvJYHUdBs=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2F20210520WEN5_1621488602.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Warga melintasi salah satu akses jalan yang mulai hilang tergerus ombak saat akan berziarah dan mengunjungi kerabat mereka di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Kamis (20/5/2021).Wilayah pesisir dengan potensi sumber daya alam dan ekonomi menjadi magnet masyarakat Indonesia untuk bermukim sejak berabad-abad lalu. Namun, ke depan, perubahan iklim serta eksploitasi sumber daya alam membuat masyarakat pesisir terancam kehilangan tempat tinggal dan mata pencarian.

Peradaban kota-kota di Indonesia bermula dari pesisir pantai. Bermula dari pelabuhan dagang dengan pusat keramaian ada di sekitar pesisir pantai. Dalam perkembangannya, membentuk kawasan permukiman yang berkembang menjadi kota.

Pengendapan lumpur di tepi pantai (akresi) mengubah garis pantai kota sehingga luasan kota semakin lebar ke laut. Kota-kota besar pesisir seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya berkembang di atas dataran aluvial yang landai sebagai muara beberapa sungai.

Editor:
puterirosalina, khaerudin
Bagikan