logo Kompas.id
Desk Politik & HukumMemaknai Volatilitas Demokrasi...
Iklan

Memaknai Volatilitas Demokrasi Indonesia…

Gambaran skor indeks demokrasi Indonesia secara longitudinal menunjukkan karakter volatilitas yang tinggi. Sejumlah peristiwa yang terjadi di dalam negeri mudah memengaruhi perubahan skor rata-rata itu.

Oleh
NIKOLAUS HARBOWO, RINI KUSTIASIH
· 1 menit baca
Warga berswafoto dengan latar gapura hias di sekitar TPS 44, Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara, pada pemilihan presiden, Rabu (17/4/2019). Hiasan bernuansa perdesaan ini dibuat untuk menyemarakkan Pilpres 2019 dan mendorong warga untuk aktif memilih.
KOMPAS/RIZA FATHONI

Warga berswafoto dengan latar gapura hias di sekitar TPS 44, Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara, pada pemilihan presiden, Rabu (17/4/2019). Hiasan bernuansa perdesaan ini dibuat untuk menyemarakkan Pilpres 2019 dan mendorong warga untuk aktif memilih.

Skor rata-rata indeks demokrasi Indonesia 2021 yang dicatat oleh The Economist Intelligence Unit meningkat 0,41 dibandingkan dengan 2020. Hal ini merupakan kabar baik di tengah situasi tidak mudah yang dihadapi Indonesia di tengah pandemi. Namun, kabar ini belum sepenuhnya memuaskan karena indeks itu sekali lagi menegaskan kerentanan demokrasi Indonesia yang volatil dan mudah terombang-ambing pada dinamika internal.

Dari lima indikator yang diukur The Economist Intelligence Unit(EIU) untuk menentukan indeks demokrasi, skor Indonesia naik pada tiga aspek, yakni keberfungsian pemerintah dari 7,50 menjadi 7,86, kebebasan sipil dari 5,59 menjadi 6,18, dan partisipasi politik dari 6,11 menjadi 7,22.

Editor:
ANTONY LEE
Bagikan