Geliat Kota
Ramai-ramai Jadi Turis di Kota Sendiri
Tren warga berwisata di Jakarta tidak terlepas dari kemajuan pembangunan di Jakarta. Infrastruktur kota yang kian memadai menjadi daya tarik tersendiri. Warga Jakarta pun akhirnya memilih jadi turis di kotanya sendiri.
![Sejumlah wisatawan yang difasilitasi Jakarta Good Guide saat berjalan kaki menuju di Museum Jenderal AH Nasution, pada Rabu (7/8/2022) pagi. Tren wisata di Ibu Kota kian digemari warga setelah pandemi.](https://assetd.kompas.id/R09Lbk4jjHyIUHxj3XSdc_Gn2rg=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F09%2F08%2F2f0f8eee-227f-4a4b-bdf7-15cbab2ab819_jpeg.jpg)
Sejumlah wisatawan yang difasilitasi Jakarta Good Guide saat berjalan kaki menuju di Museum Jenderal AH Nasution, pada Rabu (7/8/2022) pagi. Tren wisata di Ibu Kota kian digemari warga setelah pandemi.
Tren berwisata dalam kota sembari menggali berbagai kisah tentang Jakarta kian digemari masyarakat Ibu Kota. Kisah Jakarta kuno dan kondisi Jakarta masa kini bak magnet. Sebagian warga di Ibu Kota kecanduan untuk kembali dan kembali menyusuri lorong-lorong Jakarta.
Rabu (7/9/2022) pagi, Jauhari Leon Kamal (56) turut serta berkumpul bersama belasan wisatawan lain, di halaman depan Gedung Joang ’45, di Menteng, Jakarta Pusat. Dia bersama belasan wisatawan lain bakal mengikuti Museum Tour Gedung Joang ’45 dan Museum Jenderal AH Nasution.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 12 dengan judul "Ramai-ramai Jadi Turis di Kota Sendiri".
Baca Epaper Kompas