logo Kompas.id
β€Ί
Bebas Aksesβ€ΊSenyuman Baru dari Geopark...
Iklan

Senyuman Baru dari Geopark Ciletuh

Warga di Geopark Ciletuh-Pangandaran di Sukabumi, Jawa Barat, kini lebih bahagia. Beragam potensi muncul mendongkrak kualitas hidup menjadi jauh lebih baik.

Oleh
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG, ABDULLAH FIKRI ASHRI, TATANG MULYANA SINAGA, MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
Β· 1 menit baca
Figo (22), pilot paralayang, mengemas parasut setelah terbang di kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, Desa Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Kamis (4/8/2022). Figo sudah 300 kali terbang dari Bukit Paralayang Ciletuh yang berketinggian 360 meter di atas permukaan air laut. Waktu terbang terbaik adalah April-Juni dan September-November.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Figo (22), pilot paralayang, mengemas parasut setelah terbang di kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu, Desa Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Kamis (4/8/2022). Figo sudah 300 kali terbang dari Bukit Paralayang Ciletuh yang berketinggian 360 meter di atas permukaan air laut. Waktu terbang terbaik adalah April-Juni dan September-November.

Kehadiran Taman Bumi Geopark Ciletuh-Palabuhanratu di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membuka lembar kehidupan baru. Sebagian dari sedikitnya 50.000 warga di 74 desa dan delapan kecamatan kini lebih berdaya. Dari awalnya muram, masa depan mereka di kawasan seluas 126.100 hektar itu kini perlahan cerah.

Dari angkasa, lengkungan garis pantai bertemu laut biru kembali memamerkan kemolekan Teluk Ciletuh. Petak-petak sawah, pegunungan, hutan, sungai, hingga air terjun, jadi primadona.

Editor:
RINI KUSTIASIH
Bagikan