logo Kompas.id
β€Ί
Bebas Aksesβ€ΊSeperti Berangkat, Pulang Pun ...
Iklan

Seperti Berangkat, Pulang Pun Harus Bertaruh Nyawa

Tidak hanya berangkat, perjalanan yang sulit juga harus dilewati pekerja migran non prosedural. Mereka juga harus bertaruh nyawa demi sampai kembali ke tanah air.

Oleh
ISMAIL ZAKARIA
Β· 1 menit baca
Hidayatul Amni (22) memperlihatkan foto Julia Ningsih (19), istri kakaknya Junaidi (26) di Desa Dasan Borok, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Jumat (21/1/2022). Julia Ningsih yang berangkat ke Malaysia bersama Junaidi, merupakan salah satu korban meninggal dunia dalam kecelakaan kapal pengangkut Pekerja Migran Indonesia non prosedural di perairan Johor, Malaysia, pada pertengahan Desember 2021 lalu.
ISMAIL ZAKARIA

Hidayatul Amni (22) memperlihatkan foto Julia Ningsih (19), istri kakaknya Junaidi (26) di Desa Dasan Borok, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Jumat (21/1/2022). Julia Ningsih yang berangkat ke Malaysia bersama Junaidi, merupakan salah satu korban meninggal dunia dalam kecelakaan kapal pengangkut Pekerja Migran Indonesia non prosedural di perairan Johor, Malaysia, pada pertengahan Desember 2021 lalu.

Setiap kali mengingat pengalaman pulang secara tidak resmi dari Malaysia beberapa tahun silam, Saufiyah (25), selalu bergidik. Kengerian perjalanan, bahkan harus bertaruh nyawa, membuat warga Desa Dasan Borok, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara tersebut, berjanji pada diri sendiri, tidak akan menggunakan jalur itu lagi.

Ditemui di rumah mendiang Julia Ningsih (19), salah satu korban meninggal dunia dalam kecelakaan kapal pengangkut pekerja migran non prosedural di Perairan Johor, Saufiyah menuturkan menggunakan jalur resmi setiap kali ke Malaysia.

Editor:
HAMZIRWAN
Bagikan