logo Kompas.id
β€Ί
Bebas Aksesβ€ΊKisah Mereka yang Hilang di...
Iklan

Kisah Mereka yang Hilang di Negeri Orang

Berangkat dipaksa keadaan, sebagian pekerja migran Indonesia harus merasakan sepi di negeri orang. Akibatnya, nasib keluarga yang ditinggalkan di Tanah Air semakin nelangsa.

Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
Β· 1 menit baca
Sri Rejeki (27) menunjukkan potret Sutinih (47), ibunya, di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (22/1/2022). Selama 13 tahun, Sri tidak berjumpa dengan ibunya yang menjadi pekerja migran di Irak. Keluarga berharap Sutinih segera pulang.
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Sri Rejeki (27) menunjukkan potret Sutinih (47), ibunya, di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (22/1/2022). Selama 13 tahun, Sri tidak berjumpa dengan ibunya yang menjadi pekerja migran di Irak. Keluarga berharap Sutinih segera pulang.

Sudah 13 tahun Sutinih (42) tertahan di negeri orang. Selama itu pula, pekerja migran asal Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, ini tak berjumpa keluarga. Berbagai upaya dilakukan demi memulangkan Sutinih. Namun, entah kapan harapan itu terwujud.

Sri Rejeki (27) tersenyum memandang potret Sutinih di telepon selulernya, Sabtu (22/1/2022). Foto sang ibu yang mengenakan baju merah itu jadi pengobat rindunya. Tidak jarang, mata Sri memerah, lalu menjatuhkan air mata ketika melihat gambar itu. β€œPengin banget ada di samping ibu,” ucapnya.

Editor:
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
Bagikan