logo Kompas.id
β€Ί
Bebas Aksesβ€ΊEvaluasi Pelaksanaan...
Iklan

Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka

Covid-19 varian Omicron berpotensi menyebar ke anak-anak. Sejumlah pihak pun mendorong adanya evaluasi pembelajaran tatap muka atau PTM.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
Β· 1 menit baca
Suhendra (53), guru kelas III SDN Pondok Petir 2, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, mengajar anak didiknya di teras rumah salah seorang wali murid, Senin (31/8/2020). Pembelajaran tatap muka tersebut dilakukan atas permintaan para orangtua wali murid yang merasa pembelajaran secara daring tidak maksimal. Hal itu disebabkan banyak kendala yang dihadapi, seperti borosnya paket data internet serta keterbatasan gawai yang digunakan.
Kompas/Hendra A Setyawan

Suhendra (53), guru kelas III SDN Pondok Petir 2, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, mengajar anak didiknya di teras rumah salah seorang wali murid, Senin (31/8/2020). Pembelajaran tatap muka tersebut dilakukan atas permintaan para orangtua wali murid yang merasa pembelajaran secara daring tidak maksimal. Hal itu disebabkan banyak kendala yang dihadapi, seperti borosnya paket data internet serta keterbatasan gawai yang digunakan.

JAKARTA, KOMPAS β€” Sejumlah organisasi profesi medis meminta pemerintah mengevaluasi ulang pembelajaran tatap muka 100 persen yang dilaksanakan sejak Januari 2022. Hal ini mengingat adanya lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia.

Organisasi-organisasi tersebut meliputi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular (Perki), serta Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Indonesia (Perdatin).

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan