logo Kompas.id
β€Ί
Bebas Aksesβ€ΊSudjojono Mencoret Kertas...
Iklan

Sudjojono Mencoret Kertas Sebelum Melukis Kanvas

Pelukis Sindudarsono Sudjojono alias S Sudjojono kerap mensketsa sebelum melukis. Menurutnya, sketsa menunjukkan kemampuan teknis seniman.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
Β· 1 menit baca
Museum Tumurun di Solo, Jawa Tengah, memamerkan sebanyak 38 sketsa sebagai jurnal visual atau hasil riset maestro S Sudjojono (1913-1985) untuk lukisan berjudul, Pertempuran Sultan Agung Melawan Jan Pieterszoon Coen pada 1628 – 1629, dengan ukuran 3 x 10 meter yang dibuat pada 1973 untuk Museum Sejarah Jakarta. Pameran sketsa Sudjojono berlangsung 28 Agustus 2021 hingga 28 Februari 2022.
Kompas

Museum Tumurun di Solo, Jawa Tengah, memamerkan sebanyak 38 sketsa sebagai jurnal visual atau hasil riset maestro S Sudjojono (1913-1985) untuk lukisan berjudul, Pertempuran Sultan Agung Melawan Jan Pieterszoon Coen pada 1628 – 1629, dengan ukuran 3 x 10 meter yang dibuat pada 1973 untuk Museum Sejarah Jakarta. Pameran sketsa Sudjojono berlangsung 28 Agustus 2021 hingga 28 Februari 2022.

Maestro seni Sindudarsono Sudjojono (1913-1986) pada tahun 1970 pernah berkata, β€œBuat saya, sketsa itu penting sekali. Dengan warna, orang bisa menipu. Dengan tema, orang bisa ngibulan si penglihat. Dengan sketsa, orang tidak bisa bohong, dia tidak bisa lain daripada bares (jujur)."

Menurut dia, gelar pelukis besar, master, hingga pelukis kelas berat yang disematkan pada seseorang bisa diverifikasi lewat buku sketsanya. β€œBukti si master atau si pelukis gede itu terlihat di garis-garis sketsa hitam putih tadi. Menurut pengalaman saja (saya), kalau bisa saja lihat sketsa-sketsa mereka, kasian, banjak mereka bergelimpangan di bawah tanah.”

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan