logo Kompas.id
β€Ί
Bebas Aksesβ€ΊKasus Omicron Meningkat,...
Iklan

Kasus Omicron Meningkat, Presiden Kembali Imbau Masyarakat Tidak ke Luar Negeri

Kenaikan transmisi Omicron diperkirakan jauh lebih tinggi dari galur Delta, tetapi pasien yang dirawat di rumah sakit jauh lebih sedikit. Strategi layanan dari Kemenkes pun akan digeser ke perawatan di rumah.

Oleh
Mawar Kusuma Wulan
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/hSh9OLeTn9ColmQuAn7rwToKOkc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F01%2Fddd5b2cd-b08b-4f69-ae03-785af234b378_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Petugas gabungan empat pilar mengimbau dari pintu ke pintu rumah warga agar mengikuti tes usap massal di perkampungan di kawasan Krukut, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Senin (1/10/2022). Petugas gabungan masih melakukan pelacakan terhadap warga yang diduga terpapar Covid-19 varian Omicron untuk mengantisipasi penularaan lebih berlanjut.

JAKARTA, KOMPAS β€” Jumlah kasus Covid-19 galur Omicron di Indonesia terus meningkat menjadi 414 kasus. Peningkatan kasus ini terutama dari pelaku perjalanan luar negeri. Presiden Joko Widodo pun kembali meminta masyarakat menahan diri untuk tidak bepergian ke luar negeri. Kenaikan transmisi Omicron diperkirakan akan jauh lebih tinggi dari galur Delta.

”Tidak terlalu berbahaya tapi kalau kena ramai-ramai berbahaya juga. Jadi mohon dengan sangat sekali lagi untuk bisa menahan diri untuk tidak keluar negeri dan kalau sampai ke luar negeri patuh prokes, tujuh hari karantina jangan minta dispensasi kiri-kanan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (10/1/2022).

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan