logo Kompas.id
β€Ί
Bebas Aksesβ€ΊTenunan Kisah Didiet Maulana
Iklan

Tenunan Kisah Didiet Maulana

Alih-alih menekuni batik yang sudah dikenalnya sedari kecil, Didiet justru menjajal mengolah tenun ikat. Bertepatan dengan ibunya yang kebetulan membawa kain dari Nusa Tenggara dan ingin dijahit menjadi baju.

Oleh
Riana A Ibrahim
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/AvigqNKB9_OSQEtq8kwwAFIjQSY=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F20211021MHF08_1634985104.jpg
ARSIP MERCURY AGENCY

Didiet Maulana

Jalan hidup seseorang tak pernah bisa ditebak. Meyakini tidak ada yang sia-sia dalam hidup, membawa perancang mode Didiet Maulana (39) pada tenunan kisah yang menuntunnya ke sebuah muara. Pelestarian budaya yang nyemanak, merangkul yang muda.

”Ini enggak boleh lho. Itu enggak boleh lho. Kebanyakan enggak boleh, terus gimana budaya bisa hidup?” ujar Didiet, yang belum lama ini merayakan satu dekade berkarya dengan meluncurkan lini Griya, saat berjumpa secara virtual pada Jumat (8/10/2021).

Editor:
budisuwarna, dahonofitrianto
Bagikan