logo Kompas.id
β€Ί
Bebas Aksesβ€ΊLignoselulosa Miliki Potensi...
Iklan

Lignoselulosa Miliki Potensi Besar untuk Dikembangkan

Dibutuhkan sinergi dari berbagai pihak, mulai dari akademisi, industri, hingga pemerintah, untuk mengembangkan dunia yang lebih ramah lingkungan.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/2X7DCX18HMvmjXLItM7hXmmVdNE=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2FPabrik-percontohan-bioetanol-lignoselulosa-LIPI.jpg
KOMPAS/YUNI IKAWATI

Pabrik percontohan pembuatan bioetanol dari lignoselulosa (antara lain bagas, tandan kosong kelapa sawit, dan limbah perkebunan lain) berkapasitas 10 liter per hari di Pusat Unggulan Iptek Bioetanol Generasi Dua. Pembangunannya di Puspiptek Serpong dilaksanakan tim peneliti di Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerja sama dengan Korea Institute of Science and Technology (KIST).

JAKARTA, KOMPAS β€” Biorefineri atau teknologi mengonversi bahan-bahan terbarukan/biomassa menjadi produk turunan telah banyak dikembangkan di dunia, termasuk Indonesia. Lignoselulosa atau komponen utama penyusun dinding sel tumbuhan menjadi salah satu biomassa yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan.

Ketua Program Studi Rekayasa Hayati Institut Teknologi Bandung Yusuf Abduh menyampaikan, lignoselulosa merupakan biomassa yang berasal dari tanaman dengan kandungan selulosa (serat), hemiselulosa (pembentuk serat), dan lignin (pengikat serat). Lignoselulosa memiliki banyak cara untuk dikonversi menjadi produk turunan lain.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan