Darurat Pendidikan, Anak Miskin Semakin Tertinggal Pelajaran Selama Pandemi
Pandemi membawa dampak besar bagi penduduk dunia, termasuk Indonesia. Salah satu dampak yang paling dirasakan adalah terganggunya pembelajaran dengan korban paling rentan anak-anak keluarga miskin dan terpelosok.
Laporan terbaru Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak atau Unicef mengungkap setidaknya sepertiga atau 31 persen anak sekolah di seluruh dunia kesulitan mengakses pembelajaran jarak jauh selama sekolah ditutup pada masa pandemi Covid-19. Dari laporan tersebut disebutkan bahwa anak-anak usia sekolah yang paling mungkin tertinggal pelajaran berasal dari rumah tangga termiskin dan tinggal di kawasan perdesaan.
Dari hasil survei Unicef yang diluncurkan Kamis (27/8/2020) terungkap ada sekitar 463 juta anak yang tidak bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ). Henrietta Fore, Direktur Eksekutif Unicef, mengingatkan, jumlah besar anak yang pendidikannya terhenti selama berbulan-bulan dan tanpa kepastian menunjukkan situasi darurat di sektor pendidikan.