logo Kompas.id
β€Ί
Bebas Aksesβ€ΊSolidaritas Sosial, Buah Manis...
Iklan

Solidaritas Sosial, Buah Manis dari Sejarah Indonesia

Gotong royong, budaya masyarakat Indonesia yang sudah mengakar sejak lama, menjadi kekuatan melawan Covid-19. Uluran tangan masyarakat terus dibutuhkan di tengah masa pandemi yang belum diketahui kapan akan berakhir.

Oleh
sharon patricia
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/EZvp_sIwhKwhRjtma3pvDni_TmQ=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2FIMG_0315_1589683855.jpg
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI

Petugas membagikan masker untuk masyarakat yang belum mengenakan masker, Minggu (17/5/2020).

Sikap solidaritas dan saling membantu sesama di tengah pandemi coronavirus disease (Covid-19) memang telah mengakar dalam budaya masyarakat Indonesia. Buah manis yang mengukir sejarah ini tak lepas dari pemikiran para pendiri bangsa.

Bung Hatta, dalam Buku Pancasila Kekuatan Pembebas (2012) mengutarakan pandangannya tentang masyarakat desa dengan tradisi yang mengedepankan aspek solidaritas dan saling membantu melalui kegiatan gotong royong. Begitu pun yang ditekankan oleh Bung Karno, yakni ikatan masyarakat desa terjadi karena hubungan persaudaraan, bukan sebuah kontrak sosial.

Editor:
M Fajar Marta
Bagikan