logo Kompas.id
โ€บ
Bebas Aksesโ€บMenjaga Tradisi, Membangun...
Iklan

Menjaga Tradisi, Membangun Harmoni di Kampung Tugu

Selama Natal dan Tahun Baru, masyarakat di Kampung Tugu biasanya akan bersilaturahmi dari rumah ke rumah. Musik keroncong pun mengiringi kegembiraan di sana.

Oleh
Stefanus Ato
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-AuUWAEVIIFqEGUBBIVUiFszpZA=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F20191216_143650_1576663800.jpg
KOMPAS/STEFANUS ATO

Bangunan gereja di Kampung Tugu, di Semper, Jakarta Utara, Senin (16/12/2019). Bangunan buatan Belanda ini berusia 271 tahun.

Salah satu bangunan tertua di Indonesia, Gereja Tugu, menjadi saksi bisu perjalanan keturunan Portugis yang diasingkan Belanda. Dari pihak yang terbuang dan diasingkan karena kalah perang, mereka kini menjadi bagian dari sejarah perjalanan bangsa membangun harmoni melalui tradisi.

Pada Senin (16/12/2019) siang, tak ada aktivitas berarti di sekitar halaman Gereja  Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Tugu di Kampung Tugu, Semper, Jakarta Utara. Hanya ada sejumlah petugas keamanan yang berjaga di kawasan tersebut. Lingkungan sekitar gereja itu juga tidak begitu tertata dan sepi pengunjung.

Editor:
Irma Tambunan
Bagikan