Renungan Waisak
Moderasi Beragama Membangun Kedamaian
Moderasi beragama sangat tepat diterapkan di tengah kehidupan dewasa ini agar memberi kesempatan bagi umat Buddha dan umat beragama lain untuk melaksanakan agama masing-masing dengan sikap saling bertoleransi.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F05%2F02%2Ff5b4557b-6978-4021-8f5a-2fbe2f8fdd05_jpg.jpg)
Warga nonmuslim antre untuk bersilaturahim kepada tetangga mereka saat perayaan Idul Fitri di Dusun Tekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (2/5/2022). Mereka merupakan penganut agama Budha, Kristen dan Katolik.
Hari Trisuci Waisak memperingati tiga kejadian luar biasa dalam kehidupan Buddha, yaitu peristiwa kelahiran (623 SM) di Nepal, pencerahan (588 SM) dan kemangkatan (543 SM) di India Utara. Tiga peristiwa suci itu terjadi pada hari yang sama, dengan tahun berbeda, yaitu hari purnama raya di bulan Waisak.
Moderasi beragama sangat tepat diterapkan di tengah kehidupan dewasa ini agar memberi kesempatan bagi umat Buddha dan umat beragama lain untuk melaksanakan agama masing-masing dengan sikap saling bertoleransi sehingga terbangunlah kedamaian hidup antar-umat beragama di Indonesia.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Moderasi Beragama Membangun Kedamaian".
Baca Epaper Kompas