Konflik Intrareligius dan Wajah Baru Arab Saudi
Timur Tengah, khususnya Arab Saudi, telah dijadikan kiblat Indonesia dalam konteks keberagamaan bangsa. Ironisnya, modernisasi Islam di Arab Saudi tidak dijadikan kiblat Indonesia.
”The most fanatical and cruelest political struggles are those that have been colored, inspired, and legitimized by religion. Perjuangan politik yang paling fanatik dan paling kejam adalah yang diwarnai, diilhami, dan dilegitimasi oleh agama.” (Adam Hamilton; Christianity and the World Religion, 2018).
Pendapat Adam Hamilton bahwa agama sebagai sumber malapetaka paling kejam dalam sejarah manusia mungkin terlalu berlebihan. Namun jika mengacu kepada survei akademis yang lain, yaitu hasil penelitian Hans Kung, Presiden ”Stiftung Weltethos” (A Global Ethic for Global Politics and Economics, 1998), dan Karen Armstrong (The Battle for God: Fundamentalism in Judaism, Christianity and Islam, 2000), maka stigmatisasi agama sebagai sumber malapetaka paling kejam dalam sejarah manusia merupakan kebenaran yang tak terbantahkan.