Fenomena “Begawan Dewa Wisa”
Lakon Begawan Dewa Wisa secara metaforis banyak menyerupai kesemrawutan tata nurani dan budi manusia jaman ini. Untuk itu, para punggawa dan kaum cerdik pandai harus berani kembali nyemar.
Air kebijaksanaan yang menyegarkan dan menghidupkan nurani-akal budi yang otentik menemukan sumbernya dari meditasi keindonesiaan, bukan mengalir dari “kebegawanan” dalam model apa pun. (Arm)
Fenomena bapak bertarung melawan anak, murid menganiaya gurunya, atau saudara berperang dengan saudaranya sendiri merupakan gambaran pilu tata kehidupan. Kita menyimak peristiwa itu dalam pagelaran wayang Jawa dengan lakon Begawan Dewa Wisa (Baca: “Dewo Wiso”). Lakon wayang ini merupakan besutan almarhum Ki Dalang Seno Nugraha yang bisa disimak di kanal YouTube-nya. Narasi kepiluannya secara metaforis barangkali banyak menyerupai kesemrawutan tata nurani dan budi manusia zaman ini.