Ketenagakerjaan
May Day, Lebaran dan G20
Lebaran juga menjadi hal yang penting dalam siklus migrasi tenaga kerja internasional. Sayangnya, hingga saat ini pemerintah Indonesia belum memiliki cetak biru tata kelola remitansi yang bisa menjadi pemacu ekonomi.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2020%2F05%2F15%2Fab835af1-7b91-47a5-8118-25d5c255278d_jpg.jpg)
Pekerja migran yang tiba dari Malaysia saat menunggu angkutan untuk mengantarkan ke sejumlah daerah masing di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (15/5/2020). Sebagian dari mereka terpaksa pulang karena dihentikan dari pekerjaannya setelah pandemi Covid-19 melanda.
Peringatan Hari Buruh Sedunia ( May Day) tahun 2022 ini terasa istimewa karena beriringan dengan Lebaran (Idul Fitri). Momentum ini tidak lagi hanya sekedar menjadi peringatan hari besar keagamaan tetapi telah berkembang menjadi tradisi semua warga tak terkecuali kaum pekerja. Lebaran bahkan memiliki dampak yang signifikan terhadap gerak ekonomi dan ketenagakerjaan.
Setiap tahun, negara harus menyiapkan infrastruktur transportasi baik moda transportasi darat, laut, udara maupun infrastruktur jalan untuk memastikan mobilitas jutaan pemudik (yang mayoritas pekerja) lancar baik pada masa arus mudik dan arus balik. Negara juga harus memastikan pasokan logistik (utamanya sembako) lancar dengan harga yang terkendali.