Ekonomi 24/7, Dampak Globalisasi
Jadwal kerja yang tidak standar, 24 jam sehari dan 7 hari seminggu, berhubungan dengan kesehatan fisik dan mental yang buruk. Ini berdampak negatif pada produktivitas pekerja juga kepada keluarga.
Kita sekarang hidup di dunia di mana berkat teknologi informasi dan komunikasi kita dapat memproduksi dan mendistribusikan barang, jasa, dan modal di seluruh dunia secara virtual tanpa henti. Untuk menjaga barang dagangan dan konsumen bergerak melintasi zona waktu dan batas negara, pengusaha harus meningkatkan staf di tempat kerja sepanjang waktu.
Setelah deregulasi perburuhan di seluruh dunia selama beberapa dekade terakhir reformasi neoliberal, mereka sekarang bebas untuk mempekerjakan pekerja secara kasual atau berdasarkan panggilan untuk mengurangi biaya tenaga kerja. Jadwal tanpa henti ini telah membuat sosiolog terkemuka Harriert Presser menyebut kita sebagai โekonomi 24/7โ, yaitu pasar yang bekerja tanpa henti, 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu.