Kota untuk Perempuan
Selama ini kota direncanakan dan dirancang oleh laki-laki, mereka tak memahami pergerakan dan kebutuhan perempuan di kota. Kota yang mengakomodasi perempuan akan berdampak kepada anak-anak, orangtua, dan juga laki-laki.
Sudah jamak bahwa laki-laki yang mencari nafkah dan mereka yang menghabiskan waktu lebih banyak di luar rumah, berbeda dengan perempuan yang lebih banyak mengurus keluarga dan tentu saja lebih sering berada di rumah. Akan tetapi, seperjalanan waktu, perempuan juga lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah. Mereka keluar rumah untuk bekerja atau kegiatan sebagai ibu rumah tangga. Akan tetapi, apakah kota sudah mengakomodasi perempuan?
Sebagian aktivis di beberapa kota; antara lain Barcelona menuntut agar kota lebih memihak kepada perempuan. Para aktivis menganggap bahwa kota terlalu didominasi oleh laki-laki dan tidak mengindahkan kebutuhan perempuan berupa keamanan dan kenyamanan berkegiatan di ruang publik.