logo Kompas.id
β€Ί
Artikel Opiniβ€ΊSignifikansi Skeptisisme dalam...
Iklan

Signifikansi Skeptisisme dalam Pendidikan

Sikap skeptis yang sehat harus dibiasakan untuk ada dalam diri manusia. Skeptisisme merupakan salah satu aspek dari kemampuan berpikir kritis. Karena itu, skeptisisme yang sehat perlu dimiliki oleh murid.

Oleh
MEICKY SHOREAMANIS PANGGABEAN
Β· 1 menit baca
HERYUNANTO

Skeptisisme adalah aliran filsafat Helenistik yang berpendapat bahwa seseorang harus menahan diri ketika hendak membuat klaim kebenaran. Skeptisisme bicara tentang keraguan terhadap sesuatu, dan hal ini berlaku dalam banyak hal. Kita dapat menjadi skeptis terhadap sebuah profesi (Apa iya semua rohaniwan baik hati?) bahkan benda-benda (Memang produk A sistemnya tertutup, tetapi tetap bisa kemasukan virus, bukan?).

Bagaimanapun, skeptisisme secara filosofis berbeda dari keraguan praktis seperti di atas. Ambilah satu contoh terkait problem epistemologis yang berkaitan dengan external world. Kebanyakan orang melihat bahwa tongkat lurus yang ada di bawah air terlihat bengkok padahal sebenarnya tidak. Apakah melihat tongkat lurus keluar dari air memberikan alasan yang baik untuk berpikir bahwa ketika berada di dalam air, tongkat itu juga lurus? Mengapa, pada dasarnya, prioritas diberikan pada satu persepsi di atas yang lain?

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan