logo Kompas.id
β€Ί
Artikel Opiniβ€ΊSepiring Nasi untuk Kota yang ...
Iklan

Sepiring Nasi untuk Kota yang Selalu Lapar

Krisis iklim mengganggu produksi bahan pangan dunia. Kerawanan pangan dan kelaparan bukan lagi monopoli daerah terisolir, melainkan juga kota-kota dengan jutaan jiwa penduduknya.

Oleh
NELI TRIANA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ID3HImfPavDyrdwDUVK2JGRE5Y8=/1024x768/https%3A%2F%2Finr-production-content-bucket.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com%2FINR_PRODUCTION%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F03%2F11%2F79c7fb68-ac5e-4994-a72e-40bf3f2dce3f_jpg.jpg

Perut keroncongan? Tinggal duduk di meja makan rumah atau melipir ke tempat makan favorit terdekat. Menu lengkap menggugah selera terhidang, siap disantap. Soal makan, seakan relatif mudah dipenuhi setiap individu. Padahal, tidaklah demikian.

Isu ketersediaan pangan baru terasa jika memikirkan betul-betul dari mana dan bagaimana bahan-bahan dikumpulkan sebelum mudah diakses publik, lalu diramu di dapur rumah, warung, ataupun restoran. Persoalan besar kian mengemuka ketika menelisik bagaimana pemerintah pusat maupun daerah setiap hari harus menyuapi jutaan warganya yang selalu lapar.

Editor:
GESIT ARIYANTO
Bagikan